Pengertian Penyuntingan
Konten Media
Menurut KBBI penyuntingan dapat diartikan proses, cara,
perbuatan menyunting atau sunting menyunting. Sedangkan definisi menyunting
adalah (1) menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan
segi sistematis penyajian, isi, dan bahasa. (2) Merencanakan dan mengarahkan
penerbitan (surat kabar, majalah). (3) Menyusun atau merakit dengan cara
memotong-motong dan memasang kembali. Menyunting merupakan kerja teknis sekaligus kreatif penyunting dengan tujuan
memperbaiki naskah berita atau artikel atau jenis tulisan lain yang mengandung
kesalahan teknis penulisan ejaan dan tata bahasa.
Penyuntingan
(editing) pada dasarnya merupakan kegiatan untuk memperbaiki tulisan agar
menjadi lebih baik dan dilakukan setelah kegiatan penulisan selesai. Kegiatan
penyuntingan sangat penting dalam kegiatan penulisan untuk meningkatkan mutu
tulisan. Penyuntingan konten media
dilakukan oleh editor. Editor berhak untuk menambah dan mengurangi informasi
yang ingin disampaikan.
Ketentuan
dalam Penyuntingan Konten Media
Untuk menyunting konten media massa ada beberapa
ketentuan yang harus dipenuhi agar naskah tersebut layak terbit. Ketentuan itu
terdiri dari:
1. Menguasai ejaan
2. Menguasai tata bahasa
3. Memiliki ketelitian
dan kesabaran
4. Memiliki kepekaan
terhadap SARA dan pornografi.
5. Memiliki keluwesan.
Secara umum tujuan penyuntingan konten media terdiri dari:
·
Memastikan
pengaliran atau penyebaran ide daripada penulis kepada pembaca dapat disampaikan
dalam bahasa yang gramatis, jelas, indah, dan menarik.
·
Untuk memastikan
pengaliran dan fakta berkenaan disampaikan dengan jelas, tepat, tidak menyalahi
agama, undang-undang, dan norma masyarakat.
·
Untuk mengurangi
kesalahan-kesalahan yang dilakukan penulis dalam membuat tulisan sehingga
tulisan menjadi lebih baik.
·
Untuk
mengecek kebenaran data dan fakta yang disampaikan oleh penulis.
·
Agar
sebuah tulisan memiliki koherensi yang baik antara kalimat-kalimat yang ada
dalam suatu paragaf, antara paragaf yang satu dengan paragaf yang lainnya , dan
antara subbab yang satu dengan subbab yang lainnya.
·
Membuat sebuah
tulisan menjadi sistematis, mudah dipahami dan menarik perhatian pembaca.
Kesulitan
dalam Penyuntingan Konten Media
Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh editor antara lain:
1.
Naskah yang ingin
diterbitkan menggunakan kata yang sulit
atau tidak mudah dimengerti oleh pembaca.
2.
Melek teknologi
Seorang editor
harus menguasai tuntutan jaman. Salah satunya adalah teknologi.
3.
Kurang menguasai
kaidah kebahsaan
4.
Penyuntingan harus
selalu berpihak pada penulis
Teknik
penyuntingan media
Teknik penyuntingan terdiri dari:
·
Memeriksa format
Memeriksa format yang tepat untuk mengetahui apakah suatu
informasi dapat disajikan sesuai dengan format yang ada.
·
Memeriksa teknik
penulisan
Penulisan dapat diteliti dengan mencermati struktur dari
informasi yang ingin disampaiakan (judul, pembukaan, tubuh tulisan, dan
penutup)
Contoh:

·
Memeriksa Teras
Tulisan
Pemeriksaan teknik penulisan selalu dimulai dari alinea
pembukaan (teras, lend), kemudian tubuh tulisan, penutup dan terakir judul.
· Memeriksa tubuh atau isi sebuah tulisan
Pada langkah ini perlu kecermatan tersendiri dalam
pemahaman isi yaitu dengan memperhatikan kalimat
yang satu dengan kalimat yang lain, lalu dari alinea satu dengan alinea lain. Hubungan
antar-kalimat dan antar-alinea yang relevan.
Adanya pengulangan kata berbagai program.
Terdapat kesalahan berbahasa dari segi penulisan karena pengaruh bahasa
daerah, yaitu pada kata “kesemrawutan”. Kata kesemrawutan merupakan suatu
dialek bahasa Jawa. Dalam Depdiknas (2008:1265) kesemrawutan adalah keadaan
semrawut, kacau balau (tidak teratur).
Bentuk tidak baku
a)Dengan kondisi jalan yang tidak baik, maka akan
mengakibatkankesemrawutan lalu lintas bagi pengguna jalan.
Bentuk baku
Dengan kondisi jalan yang tidak baik, maka akan mengakibatkan ketidak teraturan lalu lintas bagi pengguna jalan
·
Memeriksa Penutup
Tulisan
·
Memeriksa Akurasi
Penulisan
·
Memeriksa
Kecermatan Bahasa
Agar mudah dipahami pembaca, aspek bahasa harus
memperhatikan sejumlah hal seperti, pilihan kata, ekonomi, kata, kalimat, dan
sebagainya.
Bentuk tidak baku
a) Kemudian jika ada insiden, alat berat sudah kita stand by kan.
Bentuk baku
a) Kemudian jika ada insiden, alat berat sudah kita siap kan
·
Memeriksa
efektivitas Kalimat
Kalimat yang panjang perlu diringkas untuk menjadikan
kalimat yang efektif tanpa harus mengurangi makna yang disampaikan.
Adanya pemborosan kata atau penggunaan kalimat yang tidak
baku.
·
Memeriksa Judul
Tulisan
Judul adalah bagian tulisan yang pertama-tama dilihat
pembaca. Karena itu, judul perlu ditulis secara menarik, ringkas dan jelas.
·
Pemeriksaan Foto
dan Materi pelengkap lainnya
Kualitas, ketepatan, dan
kebenaran pada data, grafik, tabel, foto, bagan
yang relevan akan membantu pembaca untuk lebih mudah percaya
dan memahami tujuan dari penulis.
Good��
ReplyDeleteGood��
ReplyDeleteBermanfaat sekali
ReplyDeleteIlmunya cukup bermanfaat, trimaksih
ReplyDeleteTerimakasihh
ReplyDelete