Tuesday, 20 November 2018

Pengumpulan dan Penyuntingan dalam Konten Media Massa


Pengertian Penyuntingan Konten Media
Menurut KBBI penyuntingan dapat diartikan proses, cara, perbuatan menyunting atau sunting menyunting. Sedangkan definisi menyunting adalah (1) menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segi sistematis penyajian, isi, dan bahasa. (2) Merencanakan dan mengarahkan penerbitan (surat kabar, majalah). (3) Menyusun atau merakit dengan cara memotong-motong dan memasang kembali. Menyunting merupakan kerja teknis sekaligus kreatif penyunting dengan tujuan memperbaiki naskah berita atau artikel atau jenis tulisan lain yang mengandung kesalahan teknis penulisan ejaan dan tata bahasa.
 Penyuntingan (editing) pada dasarnya merupakan kegiatan untuk memperbaiki tulisan agar menjadi lebih baik dan dilakukan setelah kegiatan penulisan selesai. Kegiatan penyuntingan sangat penting dalam kegiatan penulisan untuk meningkatkan mutu tulisan. Penyuntingan  konten media dilakukan oleh editor. Editor berhak untuk menambah dan mengurangi informasi yang ingin disampaikan.
Ketentuan dalam Penyuntingan Konten Media
Untuk menyunting konten media massa ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi agar naskah tersebut layak terbit. Ketentuan itu terdiri dari:
1.  Menguasai ejaan
2.  Menguasai tata bahasa
3. Memiliki ketelitian dan kesabaran
4. Memiliki kepekaan terhadap SARA dan pornografi.
5. Memiliki keluwesan.
Secara umum tujuan penyuntingan konten media terdiri dari:
·       Memastikan pengaliran atau penyebaran ide daripada penulis kepada pembaca dapat disampaikan dalam bahasa yang gramatis, jelas, indah, dan menarik.
·       Untuk memastikan pengaliran dan fakta berkenaan disampaikan dengan jelas, tepat, tidak menyalahi agama, undang-undang, dan norma masyarakat.
·       Untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang dilakukan penulis dalam membuat tulisan sehingga tulisan menjadi lebih baik.
·       Untuk mengecek kebenaran data dan fakta yang disampaikan oleh penulis.
·       Agar sebuah tulisan memiliki koherensi yang baik antara kalimat-kalimat yang ada dalam suatu paragaf, antara paragaf yang satu dengan paragaf yang lainnya , dan antara subbab yang satu dengan subbab yang lainnya.
·       Membuat sebuah tulisan menjadi sistematis, mudah dipahami dan menarik perhatian pembaca.
Kesulitan dalam Penyuntingan Konten Media
Kesulitan-kesulitan yang dialami oleh editor antara lain:
1.    Naskah yang ingin diterbitkan  menggunakan kata yang sulit atau tidak mudah dimengerti oleh pembaca.
2.    Melek teknologi
Seorang editor harus menguasai tuntutan jaman. Salah satunya adalah teknologi.
3.    Kurang menguasai kaidah kebahsaan
4.    Penyuntingan harus selalu berpihak pada penulis
Teknik penyuntingan media
Teknik penyuntingan terdiri dari:
·      Memeriksa format
Memeriksa format yang tepat untuk mengetahui apakah suatu informasi dapat disajikan sesuai dengan format yang ada.
·      Memeriksa teknik penulisan
Penulisan dapat diteliti dengan mencermati struktur dari informasi yang ingin disampaiakan (judul, pembukaan, tubuh tulisan, dan penutup)
Contoh:
Dari judul berita di atas dapat dimaknai sebagai suatu judul yang ambigu. Mungkin sebagian besar pembaca dapat memahami dengan benar judul ini yaitu ingin mengucapkan selamat datang kepada bulan Juli. Namun sesungguhnya judul di atas keliru, karena  tidak membubuhkan tanda baca koma. Akibatnya, akan mengarah  pada frasa ’datang bulan’. Seolah-olah si penulis berita ini mau mengatakan ’selamat mendapat menstruasi’ kepada sesorang yang bernama Juli.
·      Memeriksa Teras Tulisan
Pemeriksaan teknik penulisan selalu dimulai dari alinea pembukaan (teras, lend), kemudian tubuh tulisan, penutup dan terakir judul.
· Memeriksa tubuh atau isi sebuah tulisan
Pada langkah ini perlu kecermatan tersendiri dalam pemahaman isi yaitu dengan memperhatikan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain, lalu dari alinea satu dengan alinea lain. Hubungan antar-kalimat dan antar-alinea yang relevan.

Adanya pengulangan kata berbagai program.
Terdapat kesalahan berbahasa dari segi penulisan karena pengaruh bahasa daerah, yaitu pada kata “kesemrawutan”. Kata kesemrawutan merupakan suatu dialek bahasa Jawa. Dalam Depdiknas (2008:1265) kesemrawutan adalah keadaan semrawut, kacau balau (tidak teratur).
Bentuk tidak baku
a)Dengan kondisi jalan yang tidak baik, maka akan
mengakibatkankesemrawutan lalu lintas bagi pengguna jalan.
Bentuk baku
Dengan kondisi jalan yang tidak baik, maka akan mengakibatkan ketidak teraturan lalu lintas bagi pengguna jalan
·         Memeriksa Penutup Tulisan
·         Memeriksa Akurasi Penulisan
·         Memeriksa Kecermatan Bahasa
Agar mudah dipahami pembaca, aspek bahasa harus memperhatikan sejumlah hal seperti, pilihan kata, ekonomi, kata, kalimat, dan sebagainya.

Bentuk tidak baku
   a)      Kemudian jika ada insiden, alat berat sudah kita stand by kan.
Bentuk baku
   a)      Kemudian jika ada insiden, alat berat sudah kita siap kan
·         Memeriksa efektivitas Kalimat
Kalimat yang panjang perlu diringkas untuk menjadikan kalimat yang efektif tanpa harus mengurangi makna yang disampaikan.

Adanya pemborosan kata atau penggunaan kalimat yang tidak baku.
·         Memeriksa Judul Tulisan
Judul adalah bagian tulisan yang pertama-tama dilihat pembaca. Karena itu, judul perlu ditulis secara menarik, ringkas dan jelas.
·         Pemeriksaan Foto dan Materi pelengkap lainnya
Kualitas, ketepatan, dan kebenaran pada data, grafik, tabel, foto, bagan yang relevan akan membantu pembaca untuk lebih mudah percaya dan memahami tujuan dari penulis.
 


5 comments:

Membuat blog melalui Blogger dan Wordpress

Syarat pertama dalam membuat blog adalah memiliki posel (email). Selain digunakan untuk menerima dan berkirim surat lewat internet, posel ...