Tuesday, 4 December 2018

Pengertian, Ciri-ciri dan Teknik Penulisan Opini


Pengertian Opini
Opini jelas bukan fakta, jika fakta merupakan sesuatu yang benar, maka opini merupakan sesuatu yang belum tentu kebenarannya, tetapi opini bisa menjadi fakta jika opini tersebut dapat dibuktikan keberannya. Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda dan memiliki hak yang sama untuk menyampaikan pendapat atau mengeluarkan opini pada setiap kejadian atau peristiwa tertentu. Opini dari beberapa ahli seperti menurut Webster’s New Collegiate Dictionary yang menyatakan bahwa opini merupakan suatu pandangan, keputusan atau taksiran yang terbentuk di dalam pikiran mengenai suatu persoalan terntentu. Selain itu, juga menurut Frazier Moore (2004) Opini lebih kuat dari pada sebuah kesan tetapi lebih lemah dari pada pengetahuan yang positif. Opini merupakan suatu kesimpulan yang ada dalam pikiran dan belum dikeluarkan untuk di perdebatkan. Berkaitan dengan opini, pada dasarnya apabila merujuk dari pengertian-pengertiannya, opini merupakan suatu pandangan seseorang yang dapat benar dan dapat salah. Namun, dalam berbagai hal opini hanya menyangkut tentang pandangan-pandangan seseorang terhadap suatu persoalan yang tujuannya dapat sebagai faktor pendukung untuk persoalan tertentu dan dapat pula sebagai koreksi atau sanggahan tentang suatu persoalan.
Opini dapat diartikan sebagai pandangan seseorang mengenai suatu hal atau peristiwa yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari, peristiwa tesebut belum tentu benar. Opini dapat ditulis oleh siapa saja bukan hanya golongan tertentu.
 Ciri-ciri opini
Agar seseoang dapat menulis opini secara baik dan benar, ada beberapa ciri-ciri yang dapat diperhatikan antara lain:
1.  Isi dari opini merupakan hasil pemahaman atau penilaian seseorang terhadap suatu peristiwa atau kejadian yang terjadi.
2. Opini belum tentu benar, perlu dibuktikan dengan data yang relevan dan mendukung sebuah opini tersebut. Sehingga kebenarannya dapat dipercaya.
3. Biasanya pernyataan opini hanya berupa saran atau usul saja terhadap suatu peristiwa atau kejadian.
4. Dalam mengungkapkan opini umumnya selalu di awali menggunakan kalimat mungkin, misalnya, bisa saja, bisa jadi, menurut pendapat saya, dan lain-lain.
Ciri-ciri Kalimat Opini
Adapun  ciri kalimat opini adalah sebagai berikut:
a. Kalimat yang belum dibuktikan kebenarannya
b. Kalimat yang sifatnya subjektif, biasanya ada yang dilengkapi dengan saran, pendapat ataupun prediksi mengenai sebab maupun akibat suatu peristiwa/kejadian.
c. Kalimatnya dari pemikiran sendiri atau merupakan pendapat seseorang.
d. Tidak ada data akurat yang mendukung kebenaran kalimat opini tersebut. Sehingga, kalimat opini belum dapat dibuktikan kebenarannya.
e. Kalimat dapat berisi pendapat mengenai suatu peristiwa/kejadian. Kalimat pendapat tersebut berupa jawaban dari pertanyaan apa, mengapa, bagaimana dan lain-lain.
f. Kalimt dapat berupa rencana mengenai suatu peristiwa/kejadian yang belum/akan tejadi.
g. Kalimat opini bisa saja berisi kalimat yang belum tentu kejadiannya. Kalimat ini umumnya diawali dengan kata rasanya, menurut saya, dan lain-lain.
h. Kalimat opini biasanya diawali menggunakan kata-kata seperti: bisa jadi, menurut saya, tidak mungkin, sebaiknya, seharusnya, bisa saja, bisa jadi, dan lain-lain.
i. Jika kalimat opini tersebut berupa informasi, maka informasi tersebut belum tentu benar jika kebenarannya tidak dibuktikan.
Teknik Penulisan Opini
Ada orang mengatakan menulis itu sangat sulit, ada juga yang mengatakan menulis itu mudah. Menulis opini di media cetak tidak sulit setelah mengetahui teknik penulisan opini sebaai berikut:
1.      Pemilihan isu
Langkah pertama dalam menulis adalah menemukan isu atau tema. Isu bisa kita dapatkan dari membaca media cetak, menonton televisi, diskusi, atau dari media sosial seperti facebook dan twitter.
2.      Pengumpulan data
Ketika isu telah dipilih, kita harus mencari data sebanyak mungkin. Data ini bisa kita dapatkan dari buku, artikel, atau internet.
3.      Pengolahan data
Pilihlah data-data yang sangat mendukung kekuatan tulisan.
4.      Memberi Judul
Judul tulisan sangat menentukan, karena di situlah pembaca menilai mereka tertarik atau tidak untuk membaca tulisan tersebut. Ada banyak cara memberi judul tulisan dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
5.      Memberi Lead yang bagus
Lead atau kepala tulisan adalah pintu masuk berikutnya. Lead yang bagus adalah kunci untuk memancing pembaca agar menuntaskan tulisan kita.
6.      Membuat alur tulisan
Alur tulisan biasanya adalah mendeskripsikan fenomena yang terjadi, lalu mencari latar belakang fenomena yang terjadi, membandingkannya dengan teori atau fenomena yang telah terjadi sebelumnya, lalu solusi yang kita berikan.
7.      Menutup tulisan
Tulisan lebih banyak ditutup dengan pernyataan. Ini menunjukkan bahwa penulis cukup pe-de dengan solusi yang dia tawarkan. Meski ada juga model menutup tulisan dengan pertanyaan.
1.3  Contoh Opini

A.    Contoh opini  

















No comments:

Post a Comment

Membuat blog melalui Blogger dan Wordpress

Syarat pertama dalam membuat blog adalah memiliki posel (email). Selain digunakan untuk menerima dan berkirim surat lewat internet, posel ...